Saturday, January 26, 2013

Dosen Cerdas



Alkisah ada 4 orang mahasiswa yang kebetulan telat ikut ujian semester karena bangun kesiangan. Mereka lantas menyusun strategi untuk kompak kasih alasan yang sama agar dosen mereka berbaik hati memberi ujian susulan.

Mahasiswa A: “pak, maaf kami telat ikut ujian semester.”

mahasiswa B: “iya pak. Kami berempat naik angkot yg sama dan ban angkot nya meletus.”

Mahasiswa C: “iya kami kasihan sama supirnya….Jadinya kami bantu dia pasang ban baru.”

Mahasiswa D: “oleh karena itu kami mohon kebaikan hati bapak untuk kami mengikuti ujian susulan.”

Sang dosen berpikir sejenak dan akhirnya memperbolehkan mereka ikut ujian susulan.
Keesokan hari ujian susulan dilaksanakan, tapi keempat mahasiswa diminta mengerjakan ujian di 4 ruangan yg berbeda.

“Ah, mungkin biar tidak menyontek,” pikir para mahasiswa.

Ujian kali itu ternyata hanya terdiri dari tiga soal, ketika melihat soal pertama dan kedua, keempat mahasiswa itu tersenyum karena soal ujian itu sangat mudah, namun ketika membaca soal ketiga sontak mereka langsung menggigil dan keringat dingin pun bercucuran, karena pertanyaan yang ketiga adalah :

Ban sebelah mana dari angkot yang kalian tumpangi kemarin yang bocor.???

========
Pesan Moral :
Sekecil apapun kebohongan yg kita lakukan, cepat atau lambat pasti akan terungkap. Dan sebuah kebohongan bukanlah solusi yg tepat dalam menyelesaikan masalah namun akan menambah masalah itu sendiri.
Sedangkan "kejujuran itu lebih indah,,,setidaknya akan membuat kita lega setelah jujur Dan Kejujuran adalah sebuah kompas untuk membimbing kita pd jalan yg benar dalam kehidupan kita"

https://www.facebook.com/PeluangUsahaOfficial

TIDAK ADA MANUSIA YANG TAK BERTUHAN




 Adalah sangat menarik buat saya, ketika ada seseorang mengatakan dirinya tidak bertuhan. Kenapa? Karena, ternyata Al Qur’an sebagai kitab suci yang kebenarannya tak terbantahkan, tidak pernah menyebut adanya manusia atheis. Yang ada ialah manusia yang tidak bertuhan kepada Allah.

Sehingga, konsekuensinya, seluruh manusia pasti bertuhan. Cuma bertuhannya itulah yang macam-macam. Ada yang bertuhan kepada patung, batu, kuburan, pohon, nenek moyang, dan lain sebagainya, seperti yang terjadi pada orang-orang tradisional zaman dulu. Meskipun, sampai sekarang masih ada juga yang mewarisi tradisi itu. Sehingga, jika Anda berkeliling ke suku tradisional di seluruh dunia, Anda akan mendapati mereka pasti menyembah tuhan-tuhan. Apa pun bentuknya.

Pada kalangan yang lebih modern, juga selalu bertuhan. Tidak ada yang tidak bertuhan. Hanya saja tuhannya bukan benda-benda tradisional itu. Melainkan yang dianggap lebih ‘masuk akal’ dan ‘bergengsi’. Misalnya, bertuhan kepada sains. Bertuhan kepada logika dan rasionalitas. Bertuhan kepada ilmuwan yang dikaguminya. Bertuhan kepada diri sendiri. Dan seterusnya. Pokoknya, apa pun namanya, setiap manusia pasti bertuhan kepada sesuatu.

Sains menjadi kecenderungan baru sebagai ‘agama’ manusia modern. Sehingga ada yang menyebut istilah: Scientology. Mereka memanfaatkan sains untuk melakukan praktek-praktek kehidupannya termasuk spiritualisme. Siapakah tuhan yang mereka anut? Adalah hukum alam dengan segala formulasi-formulasi yang terus berubah berdasar bukti-bukti empiris yang seringkali telah mengalami manipulasi.

Nah, oleh karenanya tidak ada orang yang benar-benar atheis. Yang beragama pasti punya tuhan, yang tidak beragama pun pasti punya tuhan. Tinggal, tuhannya itu siapa. Dan memiliki kemampuan yang hebat ataukah tidak… ;) Bahwa kemudian ada yang memaknai atheis sebagai menolak adanya tuhan lain, selain yang diakuinya, itu oke-oke saja. Barangkali ini semacam pembelaan diri, dan sekedar mencari teman untuk menyebut orang lain seperti dirinya yang atheis… ;)

Misalnya, karena orang Islam tidak percaya kepada tuhan Yesus, Zeus, Siwa, Wisnu, Apollo, Rha, Venus, Athena, Thor, Sidharta Gautama, dst, maka disebutlah orang-orang Islam sebagai atheis kepada tuhan-tuhan selain Allah. Itu sih benar adanya, karena sesuai dengan kalimat syahadatnya: ‘tidak ada tuhan selain Allah’. Artinya, banyak tuhan yang dianut manusia, tetapi Tuhan yang paling hebat adalah Allah.

Dengan kata lain, ini justru menjadi ‘kalimat pembenar’ bahwa memang tidak ada yang benar-benar atheis di dunia ini. Semuanya pasti bertuhan, tinggal bertuhannya kepada siapa. Dan itulah, yang memang sejak awal dikatakan oleh al Qur’an. Dan kemudian saya jadikan ungkapan dasar, bahwa tidak ada orang yang tidak bertuhan. Persoalannya tinggal, dia mengakui Allah sebagai Tuhan yang menguasai seluruh tuhan-tuhan itu, ataukah tidak.

Jadi ketika ada seseorang yang menyangkal semua tuhan, termasuk menyangkal keberadaan Allah, maka sesungguhnya dia juga telah bertuhan kepada ‘sesuatu’, selain tuhan yang tidak diakuinya itu. Diantaranya, dia telah bertuhan kepada konsep ke-atheis-annya. Atau, kepada para tokoh pencetusnya. Atau, kepada logika dan rasionalitasnya sendiri yang dikiranya sudah hebat, sehingga tidak butuh tuhan-tuhan apa pun selain dirinya.

Sementara, demikian banyak kelemahan yang ada pada dirinya, termasuk cara berpikir. Dan, begitu banyak pula hal-hal yang terjadi di luar kendalinya. Mulai dari kelahiran, kesehatan, rezeki, kesuksesan, sampai pada kematian. Demikian banyak ‘faktor X’ yang tidak bisa dikendalikannya. Dan ia menganggap semua itu hanya sebagai ‘kebetulan’ belaka. Padahal, itu justru menunjukkan kelemahan berpikir yang sangat mendasar.

Mana ada ‘kebetulan’ yang terjadi secara terus menerus dan demikian teratur. Bukan hanya dalam skala besar makrokosmos, melainkan sampai ke hal-hal yang sangat detil di mikrokosmos. Jika kita ‘open-mind’ maka kita akan dengan mudah menyimpulkan dan sekaligus ‘merasakan’ betapa di balik semua ini ada ‘Sesuatu’ yang sangat Cerdas, yang mengendalikannya dengan sangat teliti. Alam semesta dengan segala isinya tidak terjadi dan berlangsung by accident tapi benar-benar by design.

Lantas dikatakan, ‘yaah semua itu kan karena evolusi alam’. Sebuah ungkapan pembenaran yang mencari mudahnya saja tanpa mau mengkaji lebih detil. Kalaupun itu dipaksakan juga, maka berarti dia mengakui bahwa alam inilah yang memiliki ‘kecerdasan’ itu. Alam bisa mengatur dirinya sendiri. Bisa menciptakan dirinya dari ketiadaan menjadi ada. Bisa menyeimbangkan gaya gravitasi di seluruh penjuru semesta. Bisa mengadakan gaya nuklir yang menyatukan partikel-partikel, dan kemudian menjadikannya atom-atom, molekul-molekul, planet-planet, bintang dan galaksi. Dengan segala gaya gravitasi dan elektromagnetik yang mengatur peristiwa di dalamnya.

Dan lantas bisa memunculkan kehidupan di muka bumi dengan segala keteraturannya. Dan kemudian, bisa mengarahkan bumi memiliki air, punya atmosfer, punya gunung-gunung yang menyeimbangkan bumi, punya mekanisme hujan yang sangat canggih. Lantas, tiba-tiba juga bisa ‘berkehendak’ menciptakan sel tunggal yang hidup di bumi. Yang membuat para ilmuwan seluler maupun biomolekuler ‘geleng-geleng kepala’ menyaksikan kecanggihannya yang demikian menakjubkan. Dan kelak memunculkan kehidupan manusia yang berperadaban, yang demikian kompleks.

Bagaimana mungkin atom-atom yang tak punya kehendak bisa membentuk formasi H2O, lemak, protein, gula, dan berbagai nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Yang jika meleset sedikit saja, misal H2O menjadi H2O2, maka triliunan sel di dalam tubuh kita bakal keracunan dan mati massal. Dst. Dslb. Dll…

Oh, bagaimana bisa ada ‘orang berakal’ yang menyebut semua itu sebagai berjalan secara kebetulan? Tanpa adanya kecerdasan di balik segala kejadian yang demikian teratur dan akurat? Wahai, benarkah alam yang mati ini memiliki kemampuan sedemikian dahsyatnya? Wahai, benarkah alam yang mati ini memiliki kehendak dan tujuan? Dan, memiliki kekuasaan untuk mengendalikan segalanya sampai waktu tertentu? Dan bisa merespon dengan sangat cerdas semua peristiwa yang terjadi di dalamnya? Dst, dll, dlsb… :(

Orang-orang yang terkungkung di dalam ego sempit, akan mengatakan: ‘’ya, demikianlah memang alam semesta. Itu sudah given.’’ Hhehe, siapa yang memberi… :)  Atau mungkin akan mengatakan: ‘’ya memang alam ini punya kecerdasan, punya kehendak, punya tujuan, punya kekuasaan, bisa bereaksi, bisa mengendalikan, dst, dst…’’.

Nah, mulai muncul pengakuannya, bahwa alam dikendalikan oleh sebuah Kecerdasan yang Maha Hebat. Yang Kehendaknya tidak ada yang bisa melawan. Yang Kekuasannya meliputi seluruh alam semesta. Yang Ilmunya tak terbatas kedahsyatannya. Yang Akurasinya membuat kita terbengong-bengong, dst, dst, dst. Itulah Tuhannya orang Islam.

DIA adalah ‘SESUATU’ yang menciptakan alam semesta ini dari tiada menjadi ada, mengontrolnya dengan kekuasaan dan kecerdasan yang tak terukur oleh manusia, dan kelak akan melenyapkannya kembali jika saatnya tiba..!

QS. Al Hasyr (59): 22-24
Dia-lah Allah Yang tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Dia-lah Allah Yang tidak ada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Berkuasa, Yang Memiliki segala keagungan, Maha Suci, Allah dari apa yang mereka persekutukan.

Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.


~ Salam Beragama dengan Akal Sehat ~

Memulai Usaha



Anda memiliki ide bagus bisnis dan bermimpi menjadi sukses hanya dalam beberapa tahun? Nah, Susan Feldman dan Alison Pincus, pendiri situs penjualan interior eksklusif, One Kings Lane, bukti hidup semua itu mungkin. Hanya dalam tiga tahun, duo dinamis ini membangun sebuah perusahaan dengan pendapatan diperkirakan 200 juta dolar AS (sekitar 1,9 triliun rupiah). Berikut rahasia sukses memulai bisnis mereka.

Langkah 1: Mencari peluang
Saat ingin memulai bisnis, mulailah dengan bertanya pada diri sendiri: apa yang kurang?" imbuh Susan Feldman, mantan Merchandising Executive, One Kings Lane ini. Saat memulai bisnis Susan melihat bahwa meskipun sudah ada toko perabot rumah di Los Angeles, ia menemukan bahwa pengalaman belanja online membuat frustasi. Dari situlah ide One Kings Lane dibuat.

Langkah 2: Mengetahui target pembeli
Pertanyaan kedua yang harus timbul: siapa pelanggan saya dan apa yang mereka butuhkan? Setelah Anda mampu mengidentifikasi siapa pelanggan Anda, baru Anda bisa memilih barang atau jasa yang mampu memenuhi kebutuhan mereka.  Alison dan Susan sadar sejak awal, bahwa pelanggan mereka adalah perempuan dengan selera yang tinggi. Dari sana, mereka mampu untuk tidak hanya membuat desain situs yang menarik tetapi juga menyediakan barang yang tepat sekaligus pengalaman berbelanja yang menyenangkan.

Langkah 3: Ikuti insting Anda
Susan dan Alison menegaskan langkah berikutnya adalah Anda harus benar-benar yakin dengan usaha yang akan Anda jalankan. Susan mengenang bahwa
One Kings Lane didirikan di tengah resesi yang terjadi di Amerika. Sebuah masa yang jauh dari ideal untuk meluncurkan sebuah situs belanja online! Meskipun begitu, Susan dan Alison merasa percaya diri dan memutuskan untuk tetap maju.

Langkah 4: Jadi yang pertama
Alison dan Susan sama-sama sepakat menjadi yang pertama di pasar adalah kunci keberhasilan mereka. Mereka menerapkan nasihat yang diberikan oleh suami mereka, bahwa yang pertama muncul di pasar sering berhasil, kedua dan ketiga biasanya hanya bertahan hidup, tapi sisanya perusahaan berkelahi habis-habisan di pasar buat meraih untung. Jika Anda memiliki ide bagus, terutama yang belum pernah dilakukan sebelumnya, pastikan bahwa Anda bekerja keras untuk meluncurkan sesegera mungkin.

Langkah 5: Mencari mitra yang sehati
Dalam menjalankan bisnisnya, Alison dan Susan bekerja keras dengan jam kerja yang panjang, terutama pada masa awal bisnis mereka. Namun, karena keduanya sama-sama bekerja didorong oleh semangat untuk berhasil sehingga satu sama lain tidak pernah timbul perasaan iri hati atau merasa bekerja lebih keras dari yang lain. Ketika bisnis berkembang, mereka memastikan bahwa semua orang yang mereka sewa sama-sama termotivasi."Penting untuk memperkerjakan orang penuh penuh gairah, inspirasi dan pintar,"ujar Susan. Jangan pernah lupa bahwa pemain yang kuat membangun merek yang kuat.



Sumber: Shine
KOMPAS.com - Anda memiliki ide bagus bisnis dan bermimpi menjadi sukses hanya dalam beberapa tahun? Nah, Susan Feldman dan Alison Pincus, pendiri situs penjualan interior eksklusif, One Kings Lane, bukti hidup semua itu mungkin. Hanya dalam tiga tahun, duo dinamis ini membangun sebuah perusahaan dengan pendapatan diperkirakan 200 juta dolar AS (sekitar 1,9 triliun rupiah). Berikut rahasia sukses memulai bisnis mereka.

Langkah 1: Mencari peluang
Saat ingin memulai bisnis, mulailah dengan bertanya pada diri sendiri: apa yang kurang?" imbuh Susan Feldman, mantan Merchandising Executive, One Kings Lane ini. Saat memulai bisnis Susan melihat bahwa meskipun sudah ada toko perabot rumah di Los Angeles, ia menemukan bahwa pengalaman belanja online membuat frustasi. Dari situlah ide One Kings Lane dibuat.

Langkah 2: Mengetahui target pembeli
Pertanyaan kedua yang harus timbul: siapa pelanggan saya dan apa yang mereka butuhkan? Setelah Anda mampu mengidentifikasi siapa pelanggan Anda, baru Anda bisa memilih barang atau jasa yang mampu memenuhi kebutuhan mereka.  Alison dan Susan sadar sejak awal, bahwa pelanggan mereka adalah perempuan dengan selera yang tinggi. Dari sana, mereka mampu untuk tidak hanya membuat desain situs yang menarik tetapi juga menyediakan barang yang tepat sekaligus pengalaman berbelanja yang menyenangkan.

Langkah 3: Ikuti insting Anda
Susan dan Alison menegaskan langkah berikutnya adalah Anda harus benar-benar yakin dengan usaha yang akan Anda jalankan. Susan mengenang bahwa
One Kings Lane didirikan di tengah resesi yang terjadi di Amerika. Sebuah masa yang jauh dari ideal untuk meluncurkan sebuah situs belanja online! Meskipun begitu, Susan dan Alison merasa percaya diri dan memutuskan untuk tetap maju.

Langkah 4: Jadi yang pertama
Alison dan Susan sama-sama sepakat menjadi yang pertama di pasar adalah kunci keberhasilan mereka. Mereka menerapkan nasihat yang diberikan oleh suami mereka, bahwa yang pertama muncul di pasar sering berhasil, kedua dan ketiga biasanya hanya bertahan hidup, tapi sisanya perusahaan berkelahi habis-habisan di pasar buat meraih untung. Jika Anda memiliki ide bagus, terutama yang belum pernah dilakukan sebelumnya, pastikan bahwa Anda bekerja keras untuk meluncurkan sesegera mungkin.

Langkah 5: Mencari mitra yang sehati
Dalam menjalankan bisnisnya, Alison dan Susan bekerja keras dengan jam kerja yang panjang, terutama pada masa awal bisnis mereka. Namun, karena keduanya sama-sama bekerja didorong oleh semangat untuk berhasil sehingga satu sama lain tidak pernah timbul perasaan iri hati atau merasa bekerja lebih keras dari yang lain. Ketika bisnis berkembang, mereka memastikan bahwa semua orang yang mereka sewa sama-sama termotivasi."Penting untuk memperkerjakan orang penuh penuh gairah, inspirasi dan pintar,"ujar Susan. Jangan pernah lupa bahwa pemain yang kuat membangun merek yang kuat.



Sumber: Shine
http://female.kompas.com/read/2012/08/01/11095559/5.Langkah.Memulai.Bisnis.Sukses