Saturday, October 6, 2012

Selayang Pandang Bisnis Besi Tua




Konsep bisnis besi tua cukup sederhana. Kegiatan produksi atau operasi hanya berkutat tentang membeli besi dari suatu tempat (seseorang) dan menjualnya ke tempat lain (orang lain). Keuntungan diperoleh dari selisih harga jual beli. Tugasnya cukup membeli barang dan menjualnya kepada orang yang tepat.

Level atau posisi yang ada dalam bisnis ini mulai dari pencari, pengepul kecil, pengepul sedang, pengepul besar, dan pabrik daur ulang. Level atau posisi itulah yang menentukan besar kecilnya modal yang harus dimiliki, meliputi tempat penampungan barang sementara, kapasitas angkut kendaraan, dan modal uang yang harus disediakan. Semakin tinggi levelnya tentu semakin besar kebutuhan akan jenis modalnya.

1. Kelebihan (keuntungan)
  • Kepastian harga
Besi tua memiliki harga standar. Minim manipulasi. Keuntungan di dapat dari selisih harga beli dan kemudian menjulanya.
  • Harga stabil
Kestabilan harga dikarenakan kekhawatiran rusaknya barang dan tiada mengenal musim. Beda dengan buah-buahan dan pakaian yang mengenal musim dan trend.
  • Tidak rusak
Jika makanan bisa busuk, barang-barang elektronik bisa rusak, Gelas bisa pecak, besi tua tidak akan rusak baik terkena hujan maupun terik sinar matahari.
  • Tidak mengenal musim
Buah-buahan mengenal musim. Ketika datang musimnya, stok barang di pasaran melimpah, sehingga harga bisa turun. Jika terjadi paceklik kesediaan barang, selain harga naik kelangkaan juga bisa mengakibatkan terhanetinya operasi.

2. Kekurangan (resiko)
  • Uang nyendat
Saat barang telah dikirim, biasanya tidak langsung diberi uang. Kalau pun diberi seringkali tidak penuh.  Karena pengepul yang lebih tinggi juga tersendat akibat belum cairnya dana dari level atasnya lagi. Jika tidak ada dana cadangan, proses operasi akan terhenti sebab tidak bisa lagi membeli barang.
  • Tidak bisa ditinggal
Orang yang sudah dikenal sebagai pengepul, ia harus senantiasa berada di tempat atau minimal menempatkan orang untuk stand by. Ini dilakukan guna mengantisipasi barang yang datang yang tidak selalu memberitahu sebelumnya.
  • Kebersihan tempat
Besi tua yang termasuk barang bekas memang sesuatu yang tidak bersih, dan biasanya ini diikuti ketidakrapian tempat. Orang yang benar-benar ingin terjun di bisnis ini harus siap dengan berbagai resiko yang akan ditemui.

3. Kekuatan yang harus dimiliki
  • Kepercayaan
Bisnis apapun membutuhkan kepercayaan. Ini adalah keharusan yang paling penting untuk dimiliki setiap orang. Dengan kepercayaan transaksi menjadi lancar dan ketenangan dapat tercapai karena adanya perasaan saling menjaga. Jika kepercayaan sudah terjaga dengan baik, kekurangan modal atau hambatan-hambatan dalam bisnis bukan lagi menjadi persoalan.
  • Kendaraan
Transportasi adalah salah satu faktor yang sangat penting. Seperti yang sudah tertulis di atas, kegiatan bisnis besi tua hanya berkutat dengan pemindahan barang dari satu tempat ke tempat yang lain.
Bila demikian adanya, seseorang setidaknya memiliki kendaraan yang memadai untuk pemindahan barang-barang yang ada. Bagi pengepul kecil setidaknya memiliki motor yang diberi karung muatan (tobos), pengepul menengah memerlukan mobil sejenis pick up, dan pengepul besar sudah selayaknya memiliki truk.
  • Koneksi
Seperti halnya bisnis lainnya, koneksi atau rekan bisnis sangat penting. Hal ini berkaitan dengan dari mana dan mau ke mana barang akan dipindahkan. Level atau posisi seseorang dalam bisnis besi tua juga berkaitan erat dengan siapa yang ia kenal dan dengan siapa ia berhubungan.
  • Nama (brand)
Dalam pemasaran nama atau brand merupakan identitas yang harus dijaga dan senantiasa dikembangkan untuk mendapat citra yang baik. Pelaku bisnis besi tua yang sudah memiliki nama, ia tidak akan kesusahan untuk mencari barang. Ia akan menjadi tempat tujuan untuk transaksi jual beli.
  • Negosiasi
Kemampuan negosiasi wajib dimiliki semua orang yang terjun di dunia bisnis. Kelihaian dalam bernegosiasi akan berdampak kelancaran bertransaksi. Harga besi tua memang stabil tapi keadaan tertentu juga harga bisa berubah meskipun jarang. Uang yang tersendat mengharuskan seseorang untuk berpikir keras agar aktivitas operasi tetap jalan walaupun dana belum cair. Di sini lah letak pentingnya negosiasi.

4. Potensi kecurangan
  • Proses penimbangan
Saat menimbang bisa saja ditambah beratnya atau dikurangi dari semestinya tergantung kepentingan si penimbang. Maka alat timbang dan proses penimbangan harus selalu diawasi oleh kedua belah pihak yang bertransaksi.
  • Menambah beban
Kaleng cat atau sejenisnya memiliki potensi kecurangan. Agar terlihat ringkas, kaleng biasanya dipress menjadi balok sehingga beban muatan bisa besar dengan tata letak yang ringkas.  Namun dalam pengepresan juga rawan kecurangan. Bisa saja untuk memperberat beban, di antara kaleng-kaleng tersebut bisa diselipkan pasir atau benda pemberat lainnya. Maka tidak heran jika ada pabrik yang menolak kaleng hasil press.

Kiat Sukses Cara AA Gym



Banyak sekali pakar manajemen dan pengembangan diri yang merumuskan kiat-kiat sukses dengan beragam versi. Perbedaan versi tersebut tentu dipengaruhi oleh latar belakang kilmuan dan pengalaman hidup masing-masing ahli. Belum lagi keberagaman pemahaman tentang arti sukses itu sendiri.

Adalah K.H Abdullah Gymnastiar atau yang akrab dipanggil Aa Gym turut mengotak-atik rumusan  sukses. Da’i yang dikenal dengan brand-nya manajemen qalbu itu, menurut saya adalah seorang ulama dengan gaya khas kesantunannya yang sasaran ceramahnya adalah langsung membidik hati. Sesuai dengan apa yang frame yang melekat pada dirinya “Qalbu” atau hati.

Berikut adalah kiat sukses ala Aa Gym yang dirumuskan dalam 7B;
1. Beribadah dengan benar
2. Berakhlaq baik
3. Belajar terus menerus tiada henti
4. Bekerja keras dengan cerdas dan ikhlas
5. Bersahaja dalam hidup
6. Bantu sesama
7. Bersihkan hati selalu

Thursday, September 27, 2012

Let’s Say No To "Giving Up"



Berjalan menapaki waktu di dunia ini merupakan suatu rangkaian kehidupan yang dianugerah Allah Swt. kepada manusia. Setiap nafas yang terhembuskan dalam menjalani fitrah kehidupan, beragam bentuk dan warna fenomena hidup akan senantiasa ditemui. Hal tersebut merupakan ”bumbu” penyedap yang membuat hari-hari semakin berasa dan bermakna, di sisi lain dapat dipandang sebagai aral dan rintangan yang menghambat kelancaran tujuan yang dikehendaki.

Namun demikian, reaksi yang menjadi hasil persepsi masing-masing personal tidaklah serupa. Di mana persepsi tersebut nantinya menghasilkan suatu tindakan, ada yang tetap berusaha dengan sungguh-sungguh, bertindak sekadar respons atau bahkan bisa jadi hanya dapat pasrah dengan meratapi ketidakberuntungannya, hingga putus asa.

Sikap putus asa inilah yang terkadang oleh sebagian orang dipaksakan untuk dapat menjelma sebagai manifestasi dari pasrah kepada tuhan. Uniknya lagi tidak jarang manusia mempertanyakan keadilan putusan tuhan. Dan membuat konsep“God is not fair”.

Alangkah kurang bijak ketika kita memvonis suatu keadaan sebelum mempergunakan fasilitas berupa instrumen milik kita yang sebenarnya sangat dibutuhkan pada saat pengambilan keputusan. Itulah otah dan hati. Otak adalah tempat bermain logika dan bersemayamnya rasionalitas. Sedangkan hati merupakan wilayah yang merasakan kelembutan maksud, serta menangkap getaran-getaran ilham yang nantinya akan menelurkan sebuah insight berupa kemantapan sikap.

Jika kita benar-benar memanfaatkan dua potensi tersebut maka ketika menghadapi persoalan rumit otak akan mendalami duduk permasalahan, mengevaluasi titik kritis dari permasalahan tersebut, merumuskan berbagai solusi, memutuskan solusi mana yang diambil dengan berbagai pertimbangan logis, dan menerapkannya dalam tindakan selanjutnya.

Di lain pihak hati akan menerjemahkan maksud dari kondisi yang dialami, apakah ini merupakan suatu teguran, sinyal untuk melakukan improvisasi, ataukah sebuah seruan untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi demi kelangsungan kebaikan di masa akan datang.

Firman Allah :
“Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir” (QS. Yusuf [12] : 87)

Maha suci Allah yang mempunyai nama-nama agung. Rahmat dan anugerah-Nya senantiasa meliputi makhluk-Nya di segala kondisi. Bahkan ujian dan beragam kesulitan yang lain merupakan bentuk pengajaran kasih sayang kepada hamba-Nya yang beriman.

Semoga kita selalu diberi kekuatan akal sehat dan kejernihan hati untuk dapat memahami dan menterjemahkan segala kondisi. Sehingga kita menjadi pribadi yang senantiasa optimis di semua keadaan.

Wednesday, September 26, 2012

Facebook Sebagai Media Ukhwah dan Silaturrahim



Facebook merupakan situs jejaring sosial yang populer dan ramai dibicarakan belakangan ini. Situs ini didirikan pada 4 Februari 2004 oleh Mark Zuckerberg, seorang Mahasiswa Harvard college. Awalnya situs ini hanya digunakan Mahasiswa Harvard College untuk wadah diskusi. Namun saat ini menjadi sangat menjamur, bahkan menjadi situs yang paling banyak dikunjungi di seluruh dunia.

Dua tahun yang lalu sempat booming isu bahwa akan diharamkannya facebook. Isu santer ini sebenarnya berawal dari hasil bahtsul masail Forum Musyawarah Pondok Pesantren Putri (FMPPP) se-Jawa-Madura. Tetapi bila diperhatikan lebih jeli, “pengharaman” yang dimaksudkan dari hasil diskusi tersebut menekankan pada penggunaan yang berlebihan dan penyalahgunaan. Pelarangan tersebut bukan secara general tetapi lebih cenderung pada penggunaan personalnya yang perlu diperhatikan.

Ibarat sebuah pisau, ia tergantung pada penggunanya. Jika dipegang seorang ibu akan menjadi alat yang sangat berguna membantu dalam memasak, tetapi akan menjadi barang yang merusak ketika di pegang oleh penjahat. Begitu juga facebook, ia akan menjadi sarana kebaikan dan wadah potensial untuk berbuat kebajikan, seperti untuk syiar agama, mencari info pasar dan peluang bisnis, berbagi ilmu pengetahuan, tempat untuk kreativitas, menjalin ukhwah dan silaturrahim dengan kerabat dan teman.

Berbicara tentang ukhwah dan silaturrahim, dua sikap ini sangat dianjurkan dalam ajaran agama islam.

Ukhwah berakar dari bahasa arab akhun yang artinya saudara, menjadi ukhwah yang berarti persaudaraan. Sehingga ada istilah ukhwah islamiyyah yang merupakan persaudaraan yang didasarkan pada ajaran Islam atau persaudaraan yang bersifat Islami. Ia adalah salah satu bentuk perintah Allah Ta’ala kepada ummat muslimin dalam menjalin silaturrahim yang lebih kompleks dan luas jangkauannya. Sedangkan arti Silaturrahim adalah menyambung tali kekerabatan yang berdasarkan kasih sayang karena Allah.
Menjalin ukhwah dan mempererat silaturrahim merupakan perintah agama.


Firman Allah Swt.
“Dan berpegangteguhlah kalian semua kepada tali Allah dan janganlah kalian berpecahbelah”. (Q.S Ali Imron: [3]:103 )

Sabda Rasulullah Saw.
“Orang-orang Muslim itu ibarat satu tubuh; apabila matanya marasa sakit, seluruh tubuh ikut merasa sakit; jika kepalanya merasa sakit, seluruh tubuh ikut pula merasakan sakit.” (HR Muslim)

"Barang siapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturrahim".(Muttafaqqun a’laih).

Melihat begitu banyaknya keutamaan yang diperoleh dari jalinan ukhwah dan silaturahim, sudah seharusnya sebagai muslim melihat ini tidak sebagai perintah yang hanya dipenuhi sekadarnya, melainkan melihat sebagai reward untuk berlomba-lomba dalam kebaikan (QS [5] : 48).

Dengan kompleksitas perkembangan zaman di segala dimensi, banyak instrumen-instrumen yang bisa kita jadikan sarana untuk menjalin ukhwah. Salah satunya produk kecanggihan teknologi yang berupa internet. Melalui internetlah kita bisa memanfaatkan situs jejaring sosial facebook untuk mempererat persaudaraan.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, situs ini sangat akrab dengan masyarakat saat ini di semua kalangan, bahkan anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar pun sudah mulai mencoba mengaksesnya. Didukung dengan luasnya jaringan, mempermudah kita mengetahui kabar saudara kita, tidak hanya dalam negeri, tetapi seluruh penjuru dunia seperti China, Timur tengah, Eropa, Amerika, dan lain-lain. Disamping itu, mudahnya penggunaan dan aplikasinya yang menarik, membuat banyak orang yang berkecimpung di dalamnya.

Sehingga semakin luaslah wilayah ukhwah yang akan kita bangun. Banyak sekali fitur-fitur atau fasilitas dalam facebook yang bisa kita manfaatkan. Salah satunya meng-up date status, dengan cara ini teman dan saudara kita yang sedang online akan mengetahui secara langsung kondisi atau keadaan kita serta menanyakan kabarnya, begitu juga sebaiknya. Yang mana pada akhirnya akan mempererat silaturrahim. Selain itu, kita disediakan kolom “catatan” untuk menulis artikel yang berisi syiar agama dan dibagikan ke teman jejaring kita.

Kemudian kita juga dapat membuat grup, misalnya grup “penyejuk hati” yang nuansa dan arahnya mendukung dalam meningkatkan ruhiah kita. Dengan memanfaatkan facebook sebagai sarana untuk meningkatkan ukhwah dan mempererat silaturrahim. Syiar kita semakin mudah dan luas. Sehingga dengan semakin banyaknya kita beramal sholeh, maka konsekuensi logisnya adalah pahala yang akan kita dapatkan juga semakin banyak. Insya Allah.

“Maka Berlomba-lombalah berbuat kebajikan…” (QS A-Maidah [5] : 48 )


*juara 2 lomba penulisan artikel di Fakultas Ekonomi Universitas Jember

Tuesday, September 25, 2012

Bisik Kehambaan


Ku rasakan kesejukan saat menyapa-Mu
Ku dapatkan ketenangan kala mendekat kepada-Mu
Meski dosa dan kebodohan kerap kali membutakan mata hati
Namun keyakinan selalu membisikkan Engkau lah tetap Maha Penyayang

Kesenangan atau Kebahagiaan?



Hidup itu indah. Konsep ini tergantung orang yang memaknainya. Masing-masing personal memiliki perbedaan persepsi melalui kacamata pribadi. 

Perbedaan itu lahir dan terdikotomi berdasarkan pengetahuan dan pengalaman dalam jejak hidupnya. Terkadang kita melihat seseorang lebih bijak dalam bersikap daripada orang lain meski usia mereka sama. Sering juga kita temui orang lebih berumur, tindakannya begitu arif dan penuh pertimbangan yang matang.

Diferensiasi pemahaman juga tampak ketika memandang tujuan hidup. Ketika ditanya tentang ''tujuan hidup'', beragam perbendaharaan definisi bermunculan. Namun secara garis besar, terucap dua istitah; Kesenangan dan Kebahagiaan. Pembagian pandangan muncul, mengejar kesenangan atau menggapai kebahagiaan.

Sepintas dua kata itu mirip dan seakan-akan merupakan padanan kata. Namun jika diperhatikan lagi, kedua kata tersebut berbeda, baik secara leksikal maupun terminologi. Kesenangan adalah kenikmatan berdasarkan lintasan otak. Berbentuk euforia dan sekadar fantasi. Apa yang enak itulah yg menyenangkan, berjangka pendek, dan tidak begitu susah dalam pencapaiannya, bahkan tanpa beban.  

Sedangkan kebahagiaan dimaknai oleh hati, mempunyai 'timing' jangka panjang, dan diraih dengan suatu usaha. Jadi letak perbedaan ada pada organ yang merespon. Kesenangan cenderung pandangan otak, sedangkan kebahagiaan mengacu pada pemahaman hati sehingga berdampak pada ketenangan jiwa.

Manusia mempunyai keleluasaan menentukan pilihan. Namun sejatinya manusia memiliki keuniversalan penilaian, mana yang baik dan mana yang buruk secara hakikat.