Monday, August 20, 2012

Anugerah Aidilfitri



Disana apakah ertinya Syawal (What does Syawal mean there)
Tangisan dan rintihan tiada henti (The endless crying and groan )
Alangkah hibanya di Aidilfitri (How touched it is in the Eid ul fitr)
Buminya bagai ambal duri (The earth is like “ambal duri”)


Disini hari ini lebaran yang dinanti (It’s here and today the eid which is waited for)
Sanubari bernyanyi suci murni (The soul sings something pure and holy)
Amalan dirahmati pekerti lahir batin (The deed is blessed inner and outer)
Sesuci sebersih lebaran ini (As holy  and clean as this eid )

Bersalam bermaafan (Greeting for forgiving one another)
Keampunan keberkatan (Forgiving for blessing)
Berdendang sehalaman (Singing of neighbourhood)
Bersaudara berpanjangan (Making the brotherhood long)
Yang malang jangan lupa (Don’t forget the unfortune people)
Kusyukuri-Mu Rabbani (I thank to you my God)


Anugerah Aidilfitri (The gift of the Eid ul fitr)
Indahnya hari ini (How beautiful this day)


Mari puji memuji kepada tuhan (Let’s praise to the God)
Titis kasihnya melimpah seluruh alam (His blessing blesses to universe)
Mari puji memuji tuhan yang Esa (Let’s praise to The only God)
Insafi nikmat diberi di hari Raya (Realize the gift which is given in the Eid)

Kebiasaan-kebiasaan Pebisnis Ulung



Pencapaian merupakan manifestasi dari kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan sehari-hari. Kebiasaan berupa gerak-gerik yang menjadikannya semakin terampil. Itulah yang akan mengantarkan si empunya kebiasaan tersebut pada kondisi yang lebih baik kedepannya.
Di dunia bisnis, jika diperhatikan ada beberapa kebiasaan yang dimiliki para pebisnis tangguh. Kebiasaan ini melekat erat pada diri mereka dan menjadi karakter paten :



Inventasi

Menempatkan segala modal yang dimiliki di tempat-tempat yang berpotensi untuk berkembang. Itulah kejelian dalam berinvestasi. Investasi berarti kepentingan yang berorientasi pada jangka panjang. Ada pribahasa yang mengamini berbunyi “berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.” 


Pendelegasian

Mental seorang wirausahawan tulen dapat dilihat dari kecenderungan untuk mendelegasikan pekerjaan demi melakukan pekerjaan lain yang lebih produktif. Pendelegasian mengacu pada beberapa pertimbangan nilai penting; pertama kepercayaan terhadap orang lain. Seseorang yang mampu memberikan kepercayaan kepada orang yang tepat maka ia akan mendapatkan keuntungan berupa keleluasaan waktu, tenaga dan pikiran. Dengan modal itulah ia bisa berinvansi. Kedua pemberdayaan. Pendelegasian berarti memberi kesempatan orang lain untuk bekerja. Ini juga berarti berbagi roti dengan orang lain. Ketiga pengkaderan. Pendelegasian memberi kesempatan orang lain untuk berkembang dan berproses seperti yang dia alami. Berbagi pengalaman dan ilmu yang nantinya memberi manfaat kecakapan hidup untuk orang yang didelegasikan.


Jujur

Jujur yang utama adalah jujur terhadap diri sendiri. Berarti adanya kesadaran untuk terus belajar, terus memperbaiki, dan membuka diri untuk hal-hal yang bisa membuatnya menjadi lebih baik.
Jujur kepada orang lain akan melahirkan kepercayaan. Orang jujur sangat disegani, dihormati dan dicari. Orang berani membayar mahal untuk orang yang jujur. Membayar dengan kepercayaan besar. Orang yang cacat kejujuranya di mata orang lain, selamanya ia akan menyandang citra buruk. Dan itu sungguh menyulitkan.


Adil

Adil mengandung artian bahwa segala sesuatunya ditempatkan di tempat yang pas dan sesuai dengan porsinya. Manusia memiliki tiga sisi yang ketiganya harus dirawat dengan baik. Tubuh, otak, dan jiwa. Adil dengan tubuh berarti mampu menjaga kebugarannya. Tahu kapan waktunya tidur, makan yang layak, olah raga teratur dan kegiatan perawatan badan lainnya. Untuk otak berarti tidak lupa selalu memberikan asupan pengetahuan dan terus ditambah agar berkembang. Otak yang di asah tidak mudah rusak (pikun). Perawatan jiwa tidak kalah penting. Malah terpenting. Orang sehat tapi jiwanya sakit sama saja dengan gila (sakit jiwa).

Kemudian pebisnis ulung tidak akan melupakan berbuat adil untuk orang lain. Jika bekerja sama, dilakukan pembagian yang adil sesuai kesepakatan dan besarnya pengorbanan. Memberi bagian (gaji) kepada orang yang bekerja untuknya dengan gaji yang layak. Rasa adil tidak akan menimbulkan ketimpangan dan kecemburuan. Kecemburuan yang tertumpuk bagaikan bom waktu yang sewaktu-waktu bisa meledak dan menghancurkan sumber ketidak adilan.

Pebisnis juga manusia biasa yang harus menjalankan kodrat sebagai makhluk yang selalu membutuhkan tuhan. Kendati Tuhan tidak akan berpengaruh atas persembahannya. Ia harus membuat dirinya dicintai Tuhan agar terjaga dan diberi selalu kemudahan hidup.

Profesional

Profesional berarti tahu dan mau apa yang harus dilakukan. Pribadi profesional akan melakukan perkerjaan sesempurna (sebagaimana) pekerjaan itu dilakukan seharusnya. Profesionalnya seorang pebisnis dilihat dari seberapa memuaskan melayani konsumen dengan produk-produk yang berkualitas. Menciptakan sistem yang memudahkan berjalannya perusahaan. Profesional juga berarti terus menciptakan sesuatu yang kreatif dan inovatif guna menjaga kelangsungan hidup perusahaan dan orang-orang yang bernaung di dalamnya. (karyawan, konsumen, mitra, distributor, pemasok)


Dermawan (ahli shodaqoh)

Jika diperhatikan, orang-orang yang berhasil dibidang bisnis tak bisa lepas dari kedermawanan. Kemauan berbagi menjadikan jiwa merasa kaya. Dengan memberi akan tercipta manfaat. Dengan berbagi semangat menghasilkan lebih banyak selalu terjaga.
Kikir tidak akan membuat harta atau usaha berkembang. Kikir mengandung arti ketakutan. Takut akan berkurangnya harta. Sehingga ketakutan itu bertransformasi pada ketakutan mengambil resiko, keraguan melangkah, dan hanya berhenti di tengah jalan. Pada dasarnya segala sesuatu harus terus bergerak dan berputar agar tetap bertahan hidup. Berhenti berarti bersiap mati.


Teman karib resiko

Resiko selalu ada. Jika membuka usaha resiko yang selalu dihadapi berupa :takut gagal, takut dicemooh, takut nggak laku, takut ini dan sebagainya. Resiko memang sealu melekat pada sesuatu yang diperjuangkan. Berani menghadapi resiko adalah sebuah pengerobanan. Seseorang tidak akan mendapatkan sesuatu tanpa berkorban.
Pebisnis handal pasti mengetahui bahwa resiko ada dimana-mana. Di manapun ia melangkah di situlah ada resiko. Jika dia berani menghadapi dia berarti siap menerima keuntungan yang ada dibalik resiko itu. Semakin sering mertemu resiko semakin akrab dengan resiko dan pada akhirnya resiko adalah teman untuk menjadikan keberhasilan terasa lebih berarti.