Memahami bisnis/pekerjaan dalam tinjauan ibadah dan jihad berkenaan dengan
tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Maqsood (2003) menguraikan perihal tujuan
yang dimaksud :
1. Berbisnis (bekerja) sebagai bagian dari kewajiban yang diperintahkan Allah Swt. Islam menciptakan hubungan langsung antara bekerja dan perwujudan ketaatan seseorang terhadap Allah. Keduanya sama-sama perlu dan penting. Seseorang yang menghabiskan seluruh waktunya melaksanakan ritualitas ibadah dan menyandarkan kebutuhan sehari-hari kepada kemurahan orang lain bukan termasuk seorang muslim yang baik. Begitu pula seseorang yang menghabiskan waktunya untuk bekerja semata. Allah telah berjanji dalam firman-Nya,
1. Berbisnis (bekerja) sebagai bagian dari kewajiban yang diperintahkan Allah Swt. Islam menciptakan hubungan langsung antara bekerja dan perwujudan ketaatan seseorang terhadap Allah. Keduanya sama-sama perlu dan penting. Seseorang yang menghabiskan seluruh waktunya melaksanakan ritualitas ibadah dan menyandarkan kebutuhan sehari-hari kepada kemurahan orang lain bukan termasuk seorang muslim yang baik. Begitu pula seseorang yang menghabiskan waktunya untuk bekerja semata. Allah telah berjanji dalam firman-Nya,
“Mereka itu balasannya adalah
ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai,
sedang mereka kekal di dalamnya, dan itulah sebaik-baik pahala orang yang
beramal.”
(Q.S. Âli ‘Imrân (3): 136).
(Q.S. Âli ‘Imrân (3): 136).
2. Bekerja sangat menentukan martabat seorang
manusia. Rasulullah Saw menekankan pentingnya martabat, nilai pribadi, dan
harga diri. Martabat setiap muslim dapat diraih apabila memperoleh penghasilan
sendiri secara halal setidaknya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.
“Tidak ada makanan yang lebih baik untuk dimakan oleh seseorang kecuali apa yang dihasilkan dengan jerih payahnya sendiri.”
3. Bekerja atau berbisnis merupakan sarana untuk melayani kebutuhan sehari-hari masyarakat. Islam memandang masyarakat muslim sebagai satu kesatuan ekonomi dan sosial yang esensial. Secara ekonomi, manusia memang saling menunjukkan ketergantungan. Rasulullah Saw meminta kita untuk bekerja secara jujur, berkualitas, dan mandiri karena akan menguntungkan kita dan juga masyarakat. Rasul bersabda,
“Tidak ada makanan yang lebih baik untuk dimakan oleh seseorang kecuali apa yang dihasilkan dengan jerih payahnya sendiri.”
3. Bekerja atau berbisnis merupakan sarana untuk melayani kebutuhan sehari-hari masyarakat. Islam memandang masyarakat muslim sebagai satu kesatuan ekonomi dan sosial yang esensial. Secara ekonomi, manusia memang saling menunjukkan ketergantungan. Rasulullah Saw meminta kita untuk bekerja secara jujur, berkualitas, dan mandiri karena akan menguntungkan kita dan juga masyarakat. Rasul bersabda,
“Bekerjalah dengan kedua tanganmu
sendiri karena itu akan menguntungkan bagimu sebagaimana kamu telah beramal
(untuk sesama).”
Sumber : http://www.syafiiantonio.com/index.php?content=isi&&id=101&&nid=18
No comments:
Post a Comment