Pencapaian merupakan manifestasi dari kebiasaan-kebiasaan
yang dilakukan sehari-hari. Kebiasaan berupa gerak-gerik yang menjadikannya
semakin terampil. Itulah yang akan mengantarkan si empunya kebiasaan tersebut
pada kondisi yang lebih baik kedepannya.
Di dunia bisnis, jika diperhatikan ada beberapa kebiasaan
yang dimiliki para pebisnis tangguh. Kebiasaan ini melekat erat pada diri mereka
dan menjadi karakter paten :
Inventasi
Menempatkan segala modal yang dimiliki di tempat-tempat yang
berpotensi untuk berkembang. Itulah kejelian dalam berinvestasi. Investasi berarti
kepentingan yang berorientasi pada jangka panjang. Ada pribahasa yang mengamini
berbunyi “berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit
dahulu, bersenang-senang kemudian.”
Pendelegasian
Mental seorang wirausahawan tulen dapat dilihat dari
kecenderungan untuk mendelegasikan pekerjaan demi melakukan pekerjaan lain yang
lebih produktif. Pendelegasian mengacu pada beberapa pertimbangan nilai
penting; pertama kepercayaan terhadap orang lain. Seseorang yang mampu
memberikan kepercayaan kepada orang yang tepat maka ia akan mendapatkan keuntungan
berupa keleluasaan waktu, tenaga dan pikiran. Dengan modal itulah ia bisa
berinvansi. Kedua pemberdayaan. Pendelegasian berarti memberi kesempatan orang
lain untuk bekerja. Ini juga berarti berbagi roti dengan orang lain. Ketiga pengkaderan.
Pendelegasian memberi kesempatan orang lain untuk berkembang dan berproses
seperti yang dia alami. Berbagi pengalaman dan ilmu yang nantinya memberi
manfaat kecakapan hidup untuk orang yang didelegasikan.
Jujur
Jujur yang utama adalah jujur terhadap diri sendiri. Berarti
adanya kesadaran untuk terus belajar, terus memperbaiki, dan membuka diri untuk
hal-hal yang bisa membuatnya menjadi lebih baik.
Jujur kepada orang lain akan melahirkan kepercayaan. Orang
jujur sangat disegani, dihormati dan dicari. Orang berani membayar mahal untuk
orang yang jujur. Membayar dengan kepercayaan besar. Orang yang cacat
kejujuranya di mata orang lain, selamanya ia akan menyandang citra buruk. Dan itu
sungguh menyulitkan.
Adil
Adil mengandung artian bahwa segala sesuatunya ditempatkan
di tempat yang pas dan sesuai dengan porsinya. Manusia memiliki tiga sisi yang
ketiganya harus dirawat dengan baik. Tubuh, otak, dan jiwa. Adil dengan tubuh
berarti mampu menjaga kebugarannya. Tahu kapan waktunya tidur, makan yang
layak, olah raga teratur dan kegiatan perawatan badan lainnya. Untuk otak
berarti tidak lupa selalu memberikan asupan pengetahuan dan terus ditambah agar
berkembang. Otak yang di asah tidak mudah rusak (pikun). Perawatan jiwa tidak
kalah penting. Malah terpenting. Orang sehat tapi jiwanya sakit sama saja
dengan gila (sakit jiwa).
Kemudian pebisnis ulung tidak akan melupakan berbuat adil
untuk orang lain. Jika bekerja sama, dilakukan pembagian yang adil sesuai
kesepakatan dan besarnya pengorbanan. Memberi bagian (gaji) kepada orang yang
bekerja untuknya dengan gaji yang layak. Rasa adil tidak akan menimbulkan
ketimpangan dan kecemburuan. Kecemburuan yang tertumpuk bagaikan bom waktu yang
sewaktu-waktu bisa meledak dan menghancurkan sumber ketidak adilan.
Pebisnis juga manusia biasa yang harus menjalankan kodrat
sebagai makhluk yang selalu membutuhkan tuhan. Kendati Tuhan tidak akan berpengaruh
atas persembahannya. Ia harus membuat dirinya dicintai Tuhan agar terjaga dan
diberi selalu kemudahan hidup.
Profesional
Profesional berarti tahu dan mau apa yang harus dilakukan.
Pribadi profesional akan melakukan perkerjaan sesempurna (sebagaimana)
pekerjaan itu dilakukan seharusnya. Profesionalnya seorang pebisnis dilihat
dari seberapa memuaskan melayani konsumen dengan produk-produk yang
berkualitas. Menciptakan sistem yang memudahkan berjalannya perusahaan.
Profesional juga berarti terus menciptakan sesuatu yang kreatif dan inovatif
guna menjaga kelangsungan hidup perusahaan dan orang-orang yang bernaung di
dalamnya. (karyawan, konsumen, mitra, distributor, pemasok)
Dermawan (ahli shodaqoh)
Jika diperhatikan, orang-orang yang berhasil dibidang bisnis
tak bisa lepas dari kedermawanan. Kemauan berbagi menjadikan jiwa merasa kaya.
Dengan memberi akan tercipta manfaat. Dengan berbagi semangat menghasilkan
lebih banyak selalu terjaga.
Kikir tidak akan membuat harta atau usaha berkembang. Kikir
mengandung arti ketakutan. Takut akan berkurangnya harta. Sehingga ketakutan
itu bertransformasi pada ketakutan mengambil resiko, keraguan melangkah, dan
hanya berhenti di tengah jalan. Pada dasarnya segala sesuatu harus terus
bergerak dan berputar agar tetap bertahan hidup. Berhenti berarti bersiap mati.
Teman karib resiko
Resiko selalu ada. Jika membuka usaha resiko yang selalu
dihadapi berupa :takut gagal, takut dicemooh, takut nggak laku, takut ini dan
sebagainya. Resiko memang sealu melekat pada sesuatu yang diperjuangkan. Berani
menghadapi resiko adalah sebuah pengerobanan. Seseorang tidak akan mendapatkan
sesuatu tanpa berkorban.
Pebisnis handal pasti mengetahui bahwa resiko ada
dimana-mana. Di manapun ia melangkah di situlah ada resiko. Jika dia berani menghadapi
dia berarti siap menerima keuntungan yang ada dibalik resiko itu. Semakin
sering mertemu resiko semakin akrab dengan resiko dan pada akhirnya resiko
adalah teman untuk menjadikan keberhasilan terasa lebih berarti.