Alquran adalah kitab suci yang diturunkan Allah kepada Nabi
Muhammad Saw. Melalui malaikat jibril yang digunakan sebagai pedoman hidup bagi
umat islam. Membaca kita suci yang turun secara berangsur-angsur selama 22
tahun 2 bulan 22 hari di dua kota Makkah dan Madinah tersebut akan mendapatkan
sebanding 10 pahala atau kebaikan di tiap-tiap hurufnya.
Allah menjamin keotentikan Alquran dari masa rasulullah
hingga akhir zaman nanti. Jaminan itu dapat dilihat dari banyaknya orang-orang
yang dikaruniai untuk bisa menghafal
Alquran. Lebih jauh lagi, karena keotentikan itulah Alquran menjadi kitab yang
mudah dihafal.
Banyak sekali keutamaan-keutamaan bagi orang yang menghafal
Alquran. Diantaranya mendapatkan syafaat (pertolongan) pada hari kiamat,
memiliki kemuliaan di hari akhir nanti, mendapatkan penghargaan istimewa dari
nabi Muhammad, serta kutamaan-keutamaan lain yang tak ternilai harganya. Dari sekian
banyaknya keistimewaan yang diberikan Allah kepada para penghafal Alquran,
semoga kita tergugah untuk ikut menjadi hamba yang mendapatkan jaminan tersebut.
Berikut ini adalah cara menghafal al-quran menurut Ustadz
Yusuf Mansur, da’i kondang yang dikenal spesialis sedekah. Setiap orang
memiliki metode sendiri berdasarkan apa yang mudah bagi dirinya. Metode yang
dipakai pengasuh pondok pesantren penghafal alquran Darul Quran ini mungkin
sesuai bagi Anda.
- Mushafnya (kitab) jangan diganti-ganti
Maksudnya di sini buku cetakan
Alquran harus sama persis. Karena ada banyak cetakan yang memiliki struktur
yang tidak sama, sebagaimana ada Alquran pojok yang setiap sudut lembarannya
berhenti pada suatu ayat, namun ada juga yang bukan pojok. Penggunaan mushaf
yang sama akan memudahkan kita untuk
mengingat. Pada dasarnya, kita menghafal berarti kita memunculkan gambaran apa
yang kita ingat dalam pikiran kita.
Jika perlu belilah beberapa buah
kitab Alquran yang sama. Hal ini bertujuan sebagai cadangan atau diletakkan di
berbagai tempat di mana kita sering berada di situ. Jadi letakkan masing-masing
di kamar tidur, di ruang keluarga, di mobil, di kantor atau bahkan di rumah
orang tua dan teman jika kita memang sering berkunjung di sana.
- Satu ayat atau satu baris diulang sebanyak 20 kali
Bacalah satu ayat atau satu baris.
Ingat, hanya dibaca! tidak perlu dihafal. Dengan pengulangan sebanyak 20 kali
insya Allah cukup untuk melekat di dalam otak. Bila dirasa masih kurang, Anda
bisa menambahnya menjadi 25, 30, atau terserah yang Anda inginkan.
Atau bisa juga Anda merekam suara
Anda dengan handphone dan alat bantu lainnya untuk Anda dengarkan berkali-kali.
Ini juga akan sangat membantu Anda.
- Bagi ayat menjadi beberapa bagian
Untuk mempermudah hafalan, Anda
bisa juga membagi satu ayat menjadi beberapa bagian. Kemudian ambil bagian atau
potongan tersebut untuk dibaca berulang-ulang.
- Terapkan dalam sholat sunnah
Baca ayat atau potongan ayat yang
telah Anda hafalkan dalam sholat-sholat sunnah.
Misalnya,
2 rakaat sebelum sholat shubuh
2 rakaat sholat dhuha
4 rakaat sebelum dan sesudah sholat
dhuhur
2 rakaat sebelum sholat ashar
4 rakaat sebelum dan sesudah sholat
maghrib
4 rakaat sebelum dan sesudah
sholat isya’
2 rakaat sholat tahajjud
Jika pada tiap-tiap rakaat kita
membaca hafalan kita, maka setidaknya dalam sehari kita membaca 20 kali.
- Rekam hafalan dengan handphone dan alat bantu lainnya
Barangkali kita capek untuk membaca
ayat yang kita hafalkan. Kita bisa merekam suara kita satu kali terus
mendengarkannya berkali-kali.
- Manfaatkan teknologi
Sekarang sudah ada software yang
bisa membantu kita menghafal Alquran dengan kita mendengarkan kemudian
menirukannya, atau manfaatkan juga aplikasi yang serupa yang sudah terdapat
dalam gadget yang kita miliki.
Saya memang bukan penghafal Alquran, tapi setidaknya ada ‘azam
(tekad) dan niat yang terus dipelihara untuk menghafalkan Alquran serta doa
yang istiqamah sedikit demi sedikit dan tumbuh bersamanya. Insya Allah.
Tambahan
·
Dari Abi Umamah ra. ia berkata, “Aku mendengar
Rasulullah SAW bersabda, “Bacalah olehmu Al Qur’an, sesungguhnya ia akan
menjadi pemberi syafa’at pada hari kiamat bagi para pembacanya
(penghafalnya).”" (HR. Muslim)
·
“Inna
nahnu nazzalna al-dzikra wa inna lahu lahafizhun” (sesungguhnya
kami yang menurunkan Al-Quran dan kamilah pemelihara-pemelihara-Nya) (QS 15:9).
·
Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah
Sawbersabda: “Penghafal Al Quran akan datang pada hari kiamat, kemudian
Al Quran akan berkata: Wahai Tuhanku, bebaskanlah dia, kemudian orang itu
dipakaikan mahkota karamah (kehormatan), Al Quran kembali meminta: Wahai
Tuhanku tambahkanlah, maka orang itu diapakaikan jubah karamah. Kemudian Al
Quran memohon lagi: Wahai Tuhanku ridhailah dia, maka Allah meridhainya. Dan
diperintahkan kepada orang itu, bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat
surga), dan Allah menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan nikmat
dan kebaikan” (HR. Tirmidzi, hadits hasan {2916}, Inu Khuzaimah, Al
Hakim, ia menilainya hadits shahih)
·
Seorang hafizh Al Qur’an adalah orang yang
mendapatkan Tasyrif nabawi (Penghargaan khusus dari Nabi Saw). Di antara
penghargaan yang pernah diberikan Nabi SAW kepada para sahabat penghafal Al
Qur’an adalah perhatian yang khusus kepada para syuhada Uhud yang hafizh Alquran.
Tonton Video